Mengetahui Cara Terbang dan Pergerakan Sayap Burung

Kumpulan burung bangau terbang di langit

Jika kita perhatikan langit biru dengan awan putih, kita sering perhatikan banyak burung terbang di angkasa. Kita sering berpikir semua burung terbang cukup dengan kepakan sayap sesering mungkin. Namun, tidak semua burung dapat terbang hanya dengan menggerakan sayapnya. Kepakan sayap burung memang dapat memberikan momentum dan gaya (lift force) yang dibutuhkan burung terbang.

Tidak semua jenis burung terbang hanya dengan kepakan sayap. Beberapa jenis burung terbang dengan sekali atau berkali-kali kepakan. Untuk mengepakan sayap dibutuhkan usaha dan otot yang konstan agar dapat terbang. Masalahnya tidak semua burung memiliki otot yang sama. Burung lain juga memanfaatkan lingkungan dan udara untuk terbang.

Ada tiga jenis cara burung terbang yaitu: mengepak (Flapping), melayang (Soaring), dan kombinasi ketiganya (Intermittent).

Mengepak (Flapping)

burung kolibri terbang dengan kepakkan

Kepakan sayap atau flapping adalah cara yang paling umum. Gerakan terbang ini memungkinkan burung untuk tetap diam di udara (hovering) meski hanya beberapa saat. Terbang dengan kepakkan sayap membutuhkan usaha dan otot konstan yang terus-menerus diulang hingga mendarat.

Namun, cara ini paling menghabiskan energi, dikarenakan sayap harus tetap mengepak agar burung tidak jatuh. Selain itu, cara terbang ini diketahui paling rumit bagi kebanyakan burung. 

illustrasi kolibri dan terbang mengepak

Kolibri adalah kelompok burung yang paling handal dalam menggunakan metode flapping. Cara terbang kolibri dengan kepakkan sayap yang cepat bahkan dapat terbang mundur. Tidak semua burung bisa terbang mundur seperti kolibri. 

Kemampuan kolibri itu dimungkinkan karena struktur tulang sayap dan gerakan mengepak yang khas. Kepakan sayap kolibri sangat cepat sehingga kita sering melihat seperti getaran. Kepakan sayap kolibri diketahui sebanyak lebih dari 50 kepakan per menit.

Melayang (Soaring)

Burung elang terbang dengan melayang

Melayang (soaring) adalah cara terbang paling mudah dari teknik terbang dengan sayap. Burung yang melayang tidak mengepakkan sayap dan ketinggiannya akan terus turun. Terbang melayang adalah metode terbang yang paling hemat energi namun membutuhkan kondisi tertentu untuk terus di udara. 

Untuk bisa tetap terbang dengan cara melayang, burung butuh dorongan dari luar berupa panas / thermal atau angin. Melayang dengan memanfaatkan termal (thermal soaring) adalah metode terbang dengan mengikuti arus udara panas yang terbentuk karena pemanasan daratan oleh matahari. Udara panas itu akan mengarah ke atas dan membentuk kolom udara bertekanan dan mampu mengangkat burung yang kemudian terbang mengitarinya. 

Setelah sampai di puncak kolom, burung meluncur dan kembali mencari kolom termal lain. Burung terbang meluncur dapat dilakukan dengan pemanfaatan pantulan angin (slope soaring) dari lembah atau permukaan yang miring.

illustrasi cara terbang melayang

Contoh burung yang menerapkan metode soaring adalah burung predator atau raptor seperti elang, nasar, albatros, dll. Biasanya raptor menggunakan thermal soaring untuk berada di langit sambil mengamati mangsa, setelah itu raptor menggunakan slope soaring untuk turun memburu mangsa.

Kombinasi (Intermittent)

Bebek terbang dengan kombinasi

Cara terbang kombinasi adalah cara terbang antara melayang dan mengepak (intermittent). Konsepnya, burung yang menggunakan cara ini mengganti gaya terbangnya secara berkala atau situasional antara melayang dan mengepak. 

Cara ini termasuk umum yang sering digunakan oleh berbagai jenis burung dikarenakan cara ini cukup menghemat energi. Selain menghemat energi, jarak jelajah juga bisa diperpanjang terutama ketika mencari makan. 

Terbang kombinasi dapat dilakukan oleh burung berukuran kecil maupun berukuran besar. Beberapa burung kecil seperti gereja atau pipit terbang naik-turun dilangit. Ketika meluncur lurus, burung gereja akan terbang dengan mengepakkan sayap. Burung lalu menutup sayap kemudian turun dan naik kembali dengan cepat untuk kembali mengepak sayap. 

Cara ini digunakan burung ketika arus udara sedang kuat. 

illustrasi terbang kombinasi

Untuk burung berukuran lebih besar, seperti bebek, belibis, merpati, dll. Setelah beberapa kali kepakan maka sayap akan terus dibentangkan dan meluncur dengan cara melayang, selanjutnya burung akan kembali mengepak jika mulai turun. Cara ini juga sebenarnya juga dapat digunakan untuk burung berukuran kecil lain ketika arus udara sedang lemah.

Comments

Popular posts from this blog

Berbagai Aktivitas Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis Rafles, 1821) di Sejumlah Tempat Wisata Cagar Alam di Indonesia